3WelcomeToMyWorld Pictures, Images and Photos

Sabtu, 23 Oktober 2010

batik-indonesia-kebudayaan-asli-yang-kurang-terjaga

Posted by treest on 7 March 2009
Batik, menurut Wikipedia berasal dari kata Jawa amba(menulis) dan titik (juga berarti titik dalam bahasa Indonesia). Selain itu ada juga yang mengartikannya sebagai menghamba pada titik. Memang titik merupakan desain dominan pada batik. Di Museum Nasional dapat kita lihat detail motif batik pada penggambaran kain pada patung-patung batu yang berasal dari abad ke 8 (contoh patung patung  yang berasal dari candi Prambanan) maupun pada patung-patung yang berasal dari abad ke 13 (Singosari) dan abad ke 14 (Majapahit). Walaupun demikian penulisan pertama tentang pembuatan batik di Jawa berasal dari pencatatan keraton di Jawa Tengah pada abad ke 16 (Aspects of Indonesian Culture).
112

Teknik dasar batik (dye resistance pattern) menurut info berasal dari Mesir sekitar 1500 tahun yang lalu. Di Museum Nasional terdapat juga kendi China yang dibuat dengan mencoba mempraktekkan teknik membatik ini pada keramik. Tapi percobaan pada kain tampaknya lebih berhasil di Jawa. Dari namanya saja sudah jelas asal tempat yang membesarkan nama batik itu sendiri.
Dengan perkembangan perdagangan kain di Jawa maka masuklah kain dari India pada sekitar tahun 1800 dan dari Eropa pada sekitar tahun 1815. Karena menggunakan kain yang lebih berkualitas maka perkembangan batik Jawa semakin pesat dan semakin terkenal.
Mattiebelle Gittinger yang meneliti tekstil di Indonesia dalam tulisannya di Arts of Asia (September – Oktober 1980) menyebutkan bahwa pemakaian teknik dasar membatik yang menggunakan lilin ini mungkin berasal dari Cina dan India, tapi semua alat membatik dan proses pembatikannya merupakan sesuatu yang khas Jawa. Canting adalah alat penulisan batik yang ditemukan oleh orang Jawa dan menunjukkan kepandaian yang tinggi dari nenek moyang kita.
Bahkan, menurut Gittinger orang Belanda pada abad ke 17 mulai memperdagangkan batik dan pada abad ke 19 mulai menghasilkan tekstil pabrik bermotif batik yang kemudian diperdagangkannya ke Afrika Barat.
Sayangnya hasil artistik yang bernilai tinggi ini menurut para ahli, kurang diperhatikan pemerintah. Bahkan seorang Malaysia menyanjung kepedulian pemerintahnya pada perkembangan batik Malaysia, dengan mengutip harian Jakarta Post yang membahas mengenai perbandingan perkembangan batik Indonesia dengan Malaysia yang sebenarnya menggunakan pekerja dari Indonesia. Kurangnya perhatian pemerintah pada perkembangan batik memang tersorot pada tahun 2005 karena ternyata Malaysia terlebih dahulu mematenkan batik seperti yang tertulis di harian Republika. Memang persoalan paten ini menurut harian Kompas banyak yang tidak tahu, dan cukup sulit memperjuangkan pengakuan hak kekayaan tradisi budaya. Perhatian Malaysia pada hak paten memang lebih tinggi, dan promosi mereka terhadap batik Malaysia cukup besar, seperti yang terlihat pada perangko Malaysia.
Padahal batik sebenarnya mengandung nilai sejarah yang sangat tinggi. Motif batik Parang Rusak misalnya, sebenarnya termasuk motif batik sakral yang hanya dipergunakan di lingkungan kraton. Demikian juga warna batik pada motif parang bisa menentukan asal kraton pemakainya, apakah dari Kraton Solo atau dari Kraton Jogja.
Selain membawa arti simbolis, mengamati batik juga memperlihatkan kekayaan budaya serapan Indonesia. Di Museum Nasional kita bisa melihat perbedaan antara batik pesisir yang terpengaruhi oleh budaya Cina, budaya Islam, maupun pengaruh pendudukan Belanda yang memang pada waktu itu juga menghasilkan batik Belanda (berasal dari pabrik yang dimiliki oleh orang Belanda di Indonesia).
Jadi bagaimana kita bisa ikut membantu menjaga warisan yang bernilai budaya dan sejarah ini? Beberapa orang sudah memulainya, dalam hal produksi selain pabrik pabrik besar dan kecil, ada juga desainer seperti Iwan Tirta, Harry Dharsono, dan Obin. Sekarang ada Joop Ave yang mengajak anda melihat batik sebagai elemen interior.
Hak paten desain batik kita juga perlu diperhatikan, diperlukan bantuan pemerintah terhadap pengusaha kecil yang mungkin tidak tahu menahu mengenai hak cipta. Tidak lucu kalau suatu hari ada pembatik yang dituntut karena menggunakan desain batiknya yang sudah di patenkan negara lain. Sementara itu bagaimana dengan pemasarannya? Sudahkah kita mengenakan batik dengan bangga?


pendapat saya :
jadi untuk mejaga kelestarian kebudayaan indonesia seperti batik ataupun lainnya perlu dapat benar-benar perhatian dari pemerintah kita sendiri. karena, seperti halnya kutipan di atas bahwa pemerintah belanda dan malaysia begitu besar perhatian mereka terhadap kebudayaan batik negeri kita. kalau pemerintah negeri lain bisa sangat perhatian kepada kebudayaan negeri kita mengapa pemerintah negeri kita tidak bisa sseperti itu ?
masyarakat juga harus bisa melesterikan serta menjaga kebudayaan yang telah diberikan ke kita dari orang-orang sebelum kita. kita sebagai pelestari harus mampu membanggakan kebudayaan kita sendiri.
karena realita nya yang terjadi bahwa masyarakat indonesia malu untuk menunjukkan kebudayaan kita sendiri. karena mayoritas masyarakat Indonesia sudah terpengaruh oleh budaya asing terlebih terpengaruh kebudayaan dari barat.
jadi menurut saya perlu ada penyuluhan sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat tentang penting dan perlunya kita sebagai bangsa Indonesia melestarikan serta membanggakan kebudayaan kta sendiri kepada bangsa lain, sehingga kebudayaan kita tidak di ambil oleh bangsa lain.



"sumber : http://treest.wordpress.com/2009/03/07/batik-indonesia-kebudayaan-asli-yang-kurang-terjaga/"

UNESCO Setujui Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia Ardiz

UNESCO SETUJUI BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA INDONESIA Senin, 7 September 2009 17:56 WIB Bogor (ANTARA News) - Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membawahi masalah
UNESCO Setujui Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia; Cerita Batik Jawa Hokokai, Bagian III (Tamat) Cerita Batik Jawa Hokokai, Bagian II; Cerita Batik Jawa Hokokai, Bagian IUNESCO Setujui Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia kebudayaan, UNESCO, telah menyetujui batik sebagai warisan budaya tak benda yang dihasilkan oleh Indonesia.Unesco Setujui Batik Warisan Budaya dari Indonesia! di 19 provinsi di Indonesia untuk menominasikan batik sebagai warisan budaya tak benda kemanusiaan dari UNESCO. di Brisbane meneguhkan batik dan angklung sebagai dua "ikon" warisan budaya bangsa Indonesia pada Love Indonesia Hore Unesco Setujui Batik Warisan Budaya dari Indonesia!UNESCO SETUJUI BATIK WARISAN BUDAYA DARI INDONESIA Rancangan kebudayaan, UNESCO, telah menyetujui batik sebagai warisan budaya tak benda yang dihasilkan oleh Indonesia.UNESCO Setujui Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia Bogor (ANTARA News) - Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membawahi masalah kebudayaan, UNESCO, telah menyetujui [HOT NEWS] UNESCO PBB SetujuiBatik Sebagai Warisan Budaya Indonesia. Bogor (ANTARA News) – Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membawahi masalah kebudayaan, UNESCO, telah UNESCO Akui Batik Milik Indonesia | UNESCO Akui Batik Milik Indonesia by Ardiz Borneo UNESCO Setujui Batik Sebagai Warisan Budaya Indone Pesawat Nomad TNI AL Jatuh di UNESCO Setujui Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia | UNESCO Setujui Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia by Ardiz BorneoArdiz Tarakan Borneo. Informasi tentang Ardiz, berita Tarakan dan wilayah Kalimantan Borneo. Promosi Tarakan sebagai bagian dari wilayah Kalimantan Borneo untuk Indonesia yang lebih baik. Unesco Setujui Batik Warisan Budaya dari Indonesia! Batik Indonesia itu harus tetap dijaga jangan sampai hilang dan jangan lagi diklaim oleh negara asing, seperti yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Malaysia. “Klaim yang dilakukan oleh negara asing terhadap batik asli Indonesia itu Hal tersebut dikatakannya ketika diminta komentarnya terhadap UNESCO, Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membawahi masalah kebudayaan telah menyetujuibatik Indonesia sebagai warisan budaya. Chalida mengatakan, mempertahankan warisan budaya itu Unesco Setujui Batik Warisan Budaya dari Indonesia! Batik Indonesia itu harus tetap dijaga jangan sampai hilang dan jangan lagi diklaim oleh negara asing, seperti yang sebelumnya pernah dilakukan olehMalaysia. Ardiz Tarakan Borneo A Simple Borneo Blogger Blog Borneo ini Mendukung Terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara (KALTARA) di Borneo Indonesia ~ Bulungan, Malinau, Nunukan, Tarakan, dan Tanah Tidung Bersatu Menuju Kalimantan Utara. PONTIANAK, KOMPAS.com - Kepala Taman Nasional Danau Sentarum, Soewignyo, mengatakan Oktober 2009, akan meluncurkan promosi paket wisata Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) yang telah ditetapkan sebagai "Heart of Borneo", atau jantung
Ardiz Tarakan Borneo A Simple Borneo Blogger Blog Borneo ini Mendukung Terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara (KALTARA) di Borneo Indonesia ~ Bulungan, Malinau, Nunukan, Tarakan, dan Tanah Tidung Bersatu Menuju Kalimantan Utara. Dikukuhkan sebagai ikon hiburan bernilai triliunan rupiah, lokasi hiburan bertema itu ditargetkan menyedot dua juta pengunjung per tahunnya. Tak hanya dari Sulawesi, tetapi juga pegunjung dari seluruhIndonesia. Apa istimewanya tempat bermain
Ardiz Tarakan Borneo A Simple Borneo Blogger Blog Borneo ini Mendukung Terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara (KALTARA) di Borneo Indonesia ~ Bulungan, Malinau, Nunukan, Tarakan, dan Tanah Tidung Bersatu Menuju Kalimantan Utara. Glutathione dalam pir diperlukan dalam metabolisme hati untuk menghilangkan racun dan juga sebagai antioksidan utama di dalam tubuh. Konsumsi buah yang kaya glutathione mengurangi sekitar 36 persen risiko gangguan organ hati. Narasumber: Prof.
UNESCO Akui Batik Milik Indonesia Bogor, (tvOne). Akhirnya dunia mengakui batik merupakan salah satu warisan umat manusia yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia. Pengakuan serta penghargaan itu akan disampaikan secara resmi oleh United Nations Educational, Scientific, and Culture Organization Di samping itu, pemerintah dan rakyat Indonesia juga dinilai telah melakukan berbagai langkah nyata untuk lindungi dan melestarikan warisan budaya itu secara turun menurun. ArdizTarakan Borneo A Simple Borneo Blogger Blog Borneo ini Mendukung Terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara (KALTARA) di Borneo Indonesia ~ Bulungan, Malinau, Nunukan, Tarakan, dan Tanah Tidung Bersatu Menuju Kalimantan Utara. Anak- Anak Indonesia Semarakkan Festival Budaya UNICEF di Bremen Walaupun cuaca agak mendung, namun anak anak di kota Bremen sangat antusias berkumpul guna merayakan Kinder-Kulturfest (hari kebudayaan anak) di lapangan terbuka di wilayah ArdizTarakan Borneo A Simple Borneo Blogger Blog Borneo ini Mendukung Terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara (KALTARA) di Borneo Indonesia ~ Bulungan, Malinau, Nunukan, Tarakan , dan Tanah Tidung Bersatu Menuju Kalimantan Utara. KALTARA Solusi Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Bagian Merasa benar sendiri, dan memaksakan kehendak pada orang lain; padahal baru dapat sedikit ilmu dari seorang guru yang berhasil mencuci otak dan merekrut mereka sebagai 'pengantin'.
UNESCO Setujui Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia Bogor.(Kominfo-Newsroom) – Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membawahi masalah kebudayaan, UNESCO, telah menyetujuibatik sebagai warisan budaya tak benda yang dihasilkan (Kominfo-Newsroom) – Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membawahi masalah kebudayaan, UNESCO, telah menyetujuibatik sebagai warisan budaya tak benda yang dihasilkan oleh Indonesia. Keberhasilan itu telah dilaporkan oleh

SEJARAH BATIK

Batik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Batik
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009. [1]

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Etimologi

Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik".[rujukan?]

[sunting] Sejarah teknik batik


Tekstil batik dari Niya (Cekungan Tarim), Tiongkok
Seni pewarnaan kain dengan teknik pencegahan pewarnaan menggunakan malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang (618-907) serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794). Di Afrika, teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yoruba di Nigeria, serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal.[2]. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVIII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.[3]
Walaupun kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, kehadiran batik di Jawa sendiri tidaklah tercatat. G.P. Rouffaer berpendapat bahwa tehnik batik ini kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilangka pada abad ke-6 atau ke-7. [2]Di sisi lain, J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (arkeolog Indonesia) percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme tetapi diketahui memiliki tradisi kuna membuat batik.[4]
G.P. Rouffaer juga melaporkan bahwa pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dia menyimpulkan bahwa pola seperti ini hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat bahwa canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.[4]
Legenda dalam literatur Melayu abad ke-17, Sulalatus Salatin menceritakan Laksamana Hang Nadim yang diperintahkan oleh Sultan Mahmud untuk berlayar ke India agar mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan pola 40 jenis bunga pada setiap lembarnya. Karena tidak mampu memenuhi perintah itu, dia membuat sendiri kain-kain itu. Namun sayangnya kapalnya karam dalam perjalanan pulang dan hanya mampu membawa empat lembar sehingga membuat sang Sultan kecewa.[5] Oleh beberapa penafsir,who? serasah itu ditafsirkan sebagai batik.
Dalam literatur Eropa, teknik batik ini pertama kali diceritakan dalam buku History of Java (London, 1817) tulisan Sir Thomas Stamford Raffles. Ia pernah menjadi Gubernur Inggris di Jawa semasa Napoleon menduduki Belanda. Pada 1873 seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam dan pada awal abad ke-19 itulah batik mulai mencapai masa keemasannya. Sewaktu dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.[2]
Semenjak industrialisasi dan globalisasi, yang memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai batik cap dan batik cetak, sementara batik tradisional yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan menggunakan canting dan malam disebut batik tulis. Pada saat yang sama imigran dari Indonesia ke Persekutuan Malaya juga membawa batik bersama mereka.

[sunting] Budaya batik


Pahlawan wanita R.A. Kartini dan suaminya memakai rok batik. Batik motif parang yang dipakai Kartini adalah pola untuk para bangsawan
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

Batik Cirebon bermotif mahluk laut
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Batik dipakai untuk membungkus seluruh tubuh oleh penari Tari Bedhoyo Ketawang di keraton jawa.

[sunting] Corak batik

Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

[sunting] Baju Batik di Indonesia

Pada awalnya baju batik kerap dikenakan pada acara acara resmi untuk menggantikan jas. Tetapi dalam perkembangannya pada masa Orde Baru baju batik juga dipakai sebagai pakaian resmi siswa sekolah dan pegawai negeri (batik Korpri) yang menggunakan seragam batik pada hari Jumat. Perkembangan selanjutnya batik mulai bergeser menjadi pakaian sehari-hari terutama digunakan oleh kaum wanita. Pegawai swasta biasanya memakai batik pada hari kamis atau jumat.

[sunting] Cara pembuatan

Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.

[sunting] Jenis batik


Pembuatan batik cap

[sunting] Menurut teknik

  • Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
  • Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.

[sunting] Menurut asal pembuatan

Batik Jawa
batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo.