3WelcomeToMyWorld Pictures, Images and Photos

Selasa, 16 November 2010

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

Pendekatan Kesusastraan
Sastra
Tidak ada pengertian yang pasti untuk arti dari sastra. Banyak orang – orang yang mendefinisikan sastra dengan berbeda – beda. Sapardi menjelaskan bahwa sastra adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial dan memberikan gambaran tentang kehidupan. Ada juga yang berpendapat kalo sastra itu sifatnya imajinatif dan fiksi, padahal kan ga semua sastra itu fiktif. Ada yang diambil dari kisah nyata namun mungkin ada beberapa yang dimodifikasi agar cerita menjadi lebih masuk akal dan enak untuk disimak oleh orang lain. Sebenarnya cerita – cerita fiktif yang ditampilkan oleh pengarang tidak terlepas dari kejadian secara langsung dan tidak langsung yang dialami. Tapi yang jelas sastra itu bukan cuma kata – kata indah atau cerita – cerita namun sastra adalah kebudayaan. “bahasa menunjukan identitas bangsa”. Jadi pelihara bahasa Indonesia maka identitas Indonesia juga terpelihara.
Seni
Kata seni berasal dari kata “Sani” yang artinya kurang lebih “Jiwa yang luhur atau ketulusan jiwa”. Namun di Eropa seni diartikan sebagai “barang atau karya dari sebuah kegiatan”. Ga begitu penting masalah istilah seni, kalo karya orang bagus yaudah nikmatin aja. Musik juga bukan barang namun bisa dirasakan manfaatnya oleh orang banyak dari jaman dulu. Toh, Seni itu selalu menampilkan keindahan yang bisa merangsang panca indera manusia.
Sastra dan Seni adalah anugerah dari Tuhan kepada “semua” manusia dan keindahan bagi manusia yang bisa menyajikan anugerah Tuhan itu dengan luar biasa. Seperti The Beattles dengan musiknya yang bisa membuat badan goyang – goyang tanpa disadari. Leonardo Da Vinci dengan karya Monalisanya (perspektif berbeda dari dua sisi). Atau Fidias sang pemahat patung Zeus di Olympia dan banyak lagi contoh karya seni yang indah lainnya. Cristo Redento (Rio de Janeiro), Taman Gantung (Babylonia), Borobudur (Yogyakarta), Stonhenge (Skotland), Eiffel Tower (Paris). Semua itu adalah Seni dan banyak menjadi kunjungan wisata bagi para wisatawan, tentunya menunjukan kebudayaan bangsa seperti yang ditunjukan oleh yunani dan Babylonia.
Prosa
Dalam tradisi sastra Melayu lama, Prosa adalah seluruh hasil karya cerita lisan dan bukan lisan yang panjang, baik yang berbentuk cerita maupun bukan cerita dengan bahasa Melayu sebagai medium. Tradisi lisan muncul tiga jenis genre prosa yang sangat popular yaitu : mitos, legenda dan dongeng. Sedangkan dari tradisi lisan yaitu : cerita (narasi) dan bukan cerita.
Menurut zamanya prosa dibedakan menjadi dua, yaitu
1. Prosa Lama
Berkembang pada kisaran sebelum 1900-an. Dibedakan pada jenis fokslore (cerita rakyat), hikayat, tambo, epos, cerita berbingkai dan kitab – kitab.
Prosa lama biasanya memilki ciri – ciri :
· Cerita seputar istana atau istana sentries
· Menggambarkan tradisi masyarakat yang lebih menonjolkan kekolektifan oleh karena itu dianggap milik bersama
· Anonim
· Disampaikan secara lisan
2 Prosa Baru
Adalah karya yang banyak dipengaruhi oleh budaya bangsa barat dan mulai masuk di Indonesia setelah dunia pers berkembang di Indonesia.
Contoh prosa baru :
· Distikon, sanjak dua seuntai biasanya bersajak sama.
· Terzina, sanjak 3 seuntai
· Quatrain, sanjak 4 seuntai
· Quint, sanjak 5 seuntai
· Sextet, sajak 6 seuntai
· Septima, sajak 7 seuntai
· Stanza (Octav), sajak 8 seuntai
· Soneta, kesusastraan Italia yang lahir pada pertengahan abad 13 di kota Florence dengan rima bebas
· Pantun, kesusastraan Indonesia Asli dengan rima a-b-a-b
· Puisi, karangan terikat
Prosa fiksi
adalah prosa yang bisa menegembangkan imajinasi manusia yang menyaksikan pertunjukan atau dari bacaan (novel). Biasanya prosa fiksi dikemas dalam entuk buku dan tampilan panggung (drama) atau bahkan sekarang sudah beranjak ke layar lebar, seperti misalnya Lord of The Rings, Transformer, G.I.Joe, Harry Potter, Iron Man, Surrogates dan masih banyak lagi film yang berawal dari cerita berupa novel lalu kemudian diangkat ke layar lebar.
Menonton dan membaca prosa fiksi memang sangat menyenangkan karena kita dibawa untuk berimajinasi dengan tingkat tinggi dan membuat cerita serasa tidak bosan untuk disaksikan. Berikut adalah nilai – nilai yang didapat dari prosa fiksi :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dalam membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana pengalaman yang dialaminya sendiri. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh aneh dan daerah yang belum pernah dikunjungi
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Dapat memberikan informasi yang tidak ada di ensiklopedia. Didalam novel kita dapat mempelajari sejarah atau laporan jurnalistik.
3. Prosa fiksi memberikan infomasi kultural
Dapat menstimuli imaginasi, misalnya novel Siti Nurbaya, dan lain-lain.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman.
Pengajaran puisi tidak diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasi murni. Puisi dipakai sebagai media dan sebagai sumber belajar sesuai dengan tema Ilmu Budaya Dasar.
Puisi termasuk seni sastra dan sastra bagian dari kesenian dan kesenian cabang dari kebudayaan. Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahwa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya menggunakan :
1. Figura bahasa, Misalnya gaya personafikasi, metafora, alegori, dan lain-lain.
2. Kata-kata ambiguitas, kata yang bermakna ganda.
3. Kata-kata berjiwa, kata-kata yang diberi suasana.
4. Kata-kata konotatif, kata-kata yang diberi tambahan nilai rasa dan asonasi.
5. Pengulangan, untuk mengintensifikasikan hal-hal yang dilukiskan.
Alasan mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah :
a. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
b. Puisi dan keinsyafan atau kesadaran individual.
c. Puisi dan keinsyafan atau kesadaran sosial.
Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa :
-penderitaaan atas ketidakadilan
-perjuangan untuk kekuasaan
-konflik dengan sesamanya
-pemberontakan terhadap hukum Tuhan.
Puisi memiliki nilai etika, estetika, dan kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaannya adalah cinta kasih.
Sumber:
http://vandredi-blog.blogspot.com/2010/05/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
http://nipon-kambiong.blogspot.com/2010/02/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar