Dalam sebuah kegelapan dirimu lah sebuah cahaya
Kau mampu membuatku tetap berdirii dalam lelahku
Sepiku terhempas akan kehadiranmu
Tetaplah disini menemani hariku
Tiada lagi yang dapat sepertimu
Dirimu sanggup terima apa adanya diriku
Kau mampu memberikanku arti hidup ini
Dan ku percaya kau lah cintaku
Jangan pernah berpikir untuk pergi
Dan redupkan cahaya cintamu
Teruslah di hati ini untuk memberi warna dalam hidupku
Tetaplah disini bersamaku
Minggu, 22 April 2012
Rabu, 11 April 2012
MOTIVASI
Manusia pada hakekatnya adalah seorang makhluk individual yang memiliki banyak sejuta harapan,seorang manusia yang tanpa harapan bisa disebut sebagai manusia mati. karena setiap manusia memiliki rasa keinginan dan tujuan yang di milikinya. sebab itu, manusia mempunyai sebuah harapan. Manusia sendiri tidak bisa mewujudkan harapannya tanpa ia harus berusaha dan berdoa,karena setiap usaha yang kita lakukan adalah sebuah tapakan dimana kita berusaha mewujudkan harapan tersebut,setelah usaha yang kita lakukan kita janganlah luput dari doa,karena setiap doa yang kita ucapakan dapat mendorong kita dalam mencapai harapan tersebut.
ketika yang lain berkumpul dan canda tawa, lebih baik ku terdiam.
dan ketika yang lain menyesal akan kegagalan, ku dapat tersenyum dengan keberhasilanku"
- ketika anda di sanjung bahwa anda itu baik, maka jangan lah anda mudah tersanjung begitu saja. dan ketika anda di katakan buruk janganlah mudah untuk amarah. namun, berpikirlah " lo bilang gue baik ? gue gak sebaik yang lo pikir, lo bilang gue buruk ? gue gak seburuk yang lo pikirin. karena gue bakal terus jadi lebih baik".
- hadapilah segala cobaan atau ujian di hidup ini dengan tenang, layaknya para nabi dalam menjalankan hidupnya.
- masa depan ada di genggaman kita masing-masing, ketika terbentur sebuah pilihan, cobalah untuk berpikir segala prioritasnya untuk kepentingan anda. dan jangan pernah menyesal akan sebuah pilihan yang telah anda pilih, karena segala pilihan dan yang telah anda pilih terdapat sebuah titik baik dan buruknya, hanya bagaimana anda sebaik mungkin menjalankan pilihan anda tersebut.
- ketika anda ingin mencapai sesuatu hal yang ingin anda capai, maka hilangkanlah rasa ketakutan akan kegagalan. karena yang kita lihat adalah sebuah proses bagaimana kita sungguh-sungguh mencapai yang kita ingin tersebut.
- dan yang paling penting adalah anda mencari dan formulasikan sebuah motivasi untuk diri anda sendiri.
ketika yang lain berkumpul dan canda tawa, lebih baik ku terdiam.
dan ketika yang lain menyesal akan kegagalan, ku dapat tersenyum dengan keberhasilanku"
Format Standar untuk Aplikasi Perkantoran
dengan 14 komentar
Ternyata ketergantungan akan produk dari satu vendor (baca: Microsoft) masih tidak bisa lepas dari masyarakat di Indonesia, sebagai contoh untuk aplikasi perkantoran susah sekali untuk lepas dari Microsoft Office, ya… siapaun setuju kalau Ms Office itu mudah dan nyaman untuk digunakan, apalagi Office 2007 yang memiliki tampilan interface ribbon yang menawan dan mudah digunakan, tapi sayangnya kita terlalu bergantung pada satu produk dan seolah menutup mata untu melirik produk lain yang lebih terbuka.Saya ambil contoh di lingkungan saya apabila saling bertukar berkas sangat jarang ditemukan format format file selain format dari Office yaitu .doc ataupun .docx, ketika saya memilih penggunakan format ODF malah menjadi kendala karena tidak bisa dibuka di tempat lain karena kebanyakan Ms Office yang mereka miliki tidak bisa membuka file ODF (.odt, .odp, .ods). sangat ironis bukan? secara gitu loh…format ODF itu telah disahkan menjadi format standar internasional oleh ISO, tapi secara de facto di lapangan yang jadi standar justru malah format dari Ms Office (.doc, .xls,.ppt) yang secara de jure bukan standar internasional.
ODF atau Open Document Format adalah standar format file untuk aplikasi perkantoran yang didukung oleh banyak aplikasi seperti OpenOffice, AbiWord, Lotus Symphony, Koffice, NeoOffice, Star Office, dll. Secara legal format ODF telah disahkan menjadi format standar internasional (oleh ISO) lebih dulu sebelum format dari Microsoft Office 2007 (Office Open XML) yang berekstensi .docx; .xlsx; .pptx disahkan juga menjadi standar setahun berikutnya. jika melihat fakta tersebut seharusnya ODF lebih populer dibanding format dari Ms Office, tapi seperti saya bilang sebelumnya, orang2 tidak mau beranjak dari zona nyamannya yang bertahun2 memakai Ms Office (walaupun bajakan) dan tidak mau menggantinya dengan apikasi yang mendukung format standar ODF.
Khusus untuk di Indonesia sepertinya penggunaan aplikasi bebas dan format standar juga belum didukung penuh oleh pemerintah, coba kita lihat, di kalangan pemerintahan sendiri format yang masih umum dipakai adalah format dari Microsoft yang artinya mau tidak mau aplikasi-nya juga harus menggunakan Ms Office, coba kalau mulai dari pemerintah mulai menerapkan standar nasional untu berkas perkantoran dengan ODF (seperti di negara2 lain), sehingga staff-staffnya mulai menggunakan OpenOffice (misalnya). dengan demikian kita tidak bergantung kepada satu produk yang jelas2 merupakan produk komersil, emang kita mampu beli lisensi segitu banyak untuk semua kantor pemerintahan se Indonesia? saya yakin sebagian besar malah masih bajakan. namun jika kita menggunakan ODF kita tidak terpaku pada satu aplikasi bahkan berbeda sistem operasi pun bisa. Lotus Symphony, OpenOffice, KOffice, AbiWord adalah contoh aplikasi yang mendukung ODF yang bisa berjalan di berbagai sistem operasi, dan berita bagusnya aplikasi2 tadi merupakan aplikasi gratis dan bebas (freeware dan open source), sehingga biaya untuk pembelian lisensi bisa ditekan sampai nol.
Jumat, 23 Maret 2012
SEJARAH PERGERAKKAN PEMUDA
Mungkin tidak ada bangsa di dunia ini
yang memiliki apresiasisangat besar kepada kaum mudanya melebihi Indonesia. Secara
kultural, dalam kehidupan tradisional di berbagai suku di Indonesia, kaum muda
di posisikan bukan sekedar sebagai calon generasi yang akan datang. Tetapi juga
menjadi sumber utama kekuatan komunal. Terlebih lagi dalam sejarah Indonesia
modern yang berkali – kali telah “di selamatkan” oleh kaum muda pada periode –
periode yang paling kritis saat tidak ada lagi kekuatan yang bisa di harapkan. Seperti
: era 1920 – an dengan Soempah Pemoeda yg berisi kan “ Kami
poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah
Indonesia. Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe,
bangsa Indonesia. Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa
persatoean, bahasa Indonesia “. Pemuda radikal yang mempercepat proklamasi
dengan menculik Soekarno – Hatta, angkatan 66 dan angkatan 98 bisa di katakan
bahwa pemudamerupakan sumber laten tenaga pendobrak bangsa. Meski demikian,
terdapat pula gejala bahwa partisipasi aktif kaum muda ini hanya muncul sesaat
dan sporadis.
Ketika situasi sosial kebangsaan jatuh pada titik
sangat kritis, kaum muda muncul dengan heroismenya yang memukau, lalu pergi
entah kemana saat situasi kembali pulih. Belajar dari semua itu, serta dengan
mempertimbangkan kekuatan laten pemuda yang tersiakan saat situasi tenang,
muncullah sebentuk keinginan untuk merombak (mentransformasikan) kekuatan laten
tersebut menjadi riil yang permanen, berkelanjutan, proaktif dan dinamis. Tegasnya,
kaum muda Indonesia, harus bisa menjadi tenaga pendorong yang nyata, bukan
hanya saat bangsa ini mengalami krisis, tetapi juga pada saat situasi sosial kebangsaan
telah pulih. Untuk itu ternyata banyak hal yang harus di pelajari ulang oleh
kaum muda. Berkiprah dalam situasi yang tenang, bukan hanya sekedar membutuhkan
semangat, kenekatan dan heroisme sebagaimana pada periode kritis.
Pada situasi tenang ini juga membutuhkan kekuatan
watak, konsistensi, keuletan, kejujuran, intelektualitas, keterampilan, dan
lain – lain. Ke semua hal itu sebenarnya telah di gagaskan oleh para pendahulu,
founding father’s, sejak puluhan tahun silam melalui proyek yang sering di
namakan nation and character building, namun dalam perkembangannya hanya
berhenti menjadi slogan, terkubur oleh rezim – rezim. Serta, nation and
character building tersebut juga semakin terkubur karena sifat pemuda yang kini
telah terpengaruhi sebuah ke-hedonisme-an, kekuatan laten pemuda yang dahulu
begitu heroisme juga sekarang telah luntur dengan ke-aphatis-an pemuda dan lunturnya
rasa nasionalisme di lubuk kekuatan para pemuda saat ini, Tugas kaum mudalah untuk menggali kembali ke
proyek tersebut, mengembangkannya menjadi kekuatan progresif dan bersifat
kekinian, tentunya dangan menyesuaikannya dengan situasi saat ini.
Selasa, 20 Maret 2012
Kenaikan dan Pembatasan BBM
Kenaikan BBM yang
kembali terjadi tahun ini di Indonesia merupakan sebab adanya
pergejolakan pasar minyak dunia yang semakin membuat kondisi Indonesia sendiri
tidaklah stabil, belum lagi konflik yang terjadi antara AS dan Iran saat ini.
Meskipun belum pecahnya perang antar kedua negara tersebut, namun sudah
menimbulkan sebuah efek yang mungkin dapat menjadi efek domino di Indonesia
yaitu naiknya harga minyak mentah dunia. Dimana akhirnya pemerintah-pun kembali
menaikan harga bahan bakar mentah(BBM) yang akan di perbelakukan pada April
2012. Efek domino yang mungkin akan timbulpun bukan hanya dari satu sektor
namun dari berbagai sektor yang dimana sektor-sektor tersebut merupakan bagian
dari sebuah perkembangan/pertumbuhan ekonomi.
Dari
kenaikan BBM di perkirakan mengakibatkan laju inflasi mencapai 3%, pernyataan
tersebut di sampaikan langsung oleh Deputi bidang statistik, Distribusi dan
Jasa Badan Pusat Statistik(BPS) Djamal mengungkapkan "Kalau naik Rp1.500
dampak langsungnya 0,9 persen. Dan dampak tidak langsungnya 1-2 kali lipat dari
itu. Kalau diambil 1,5 kali itu maka jadinya 2,5-3 persen. Itu kalau
diberlakukan untuk semuanya (semua kendaraan)," paparnya di Jakarta, Kamis
(01/03/2012). Pemerintah mengklaim bahwa akan ada kompensasi berupa Bantuan
Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) senilai Rp 25 triliun, pernyataan tersebut
disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Hatta
Rajasa).
Dari
kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk menaikan harga BBM, banyak tokoh
di kepemerintahan, mahasiswa, maupun elemen-elemen masyarakat lainnya yang
menilai bahwasanya keputusan tersebut bukanlah kebijakan yang baik. Karena,
hanya akan menimbulkan suatu permasalahan yang baru, bukanlah menyelesaikan
masalah.
Dari adanya rencana pemerintah
menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan mempengaruhi tiga aspek kehidupan
yakni transportasi, rumah tangga dan ekonomi. Selain itu, dengan adanya
pembatasan BBM akan menyengsarakan rakyat dan memberikan keuntungan sangat besar
bagi kartel penjual BBM jenis Pertamax yang dikuasai perusahaan asing. Pernyataan
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Widjoyono Partowidagdo yang
menyebutkan, pembatasan subsidi BBM akan memajukan pembangunan nasional karena
akan menghemat anggaran negara ditentang politisi dari PDI Perjuangan Effendi MS
Simbolon.
Menurut Wakil Ketua Komisi
VII DPR RI ini, pembatasan BBM hanya menguntungkan kartel minyak. Dia
mengatakan, pembatasan subsidi BBM merupakan langkah menuju liberalisasi Migas.
Program pembatasan BBM Bersubsidi sama artinya pencabutan subsidi BBM, rakyat
dipaksa beralih ke BBM non subsidi seperti pertamax.
"Inilah saat yang ditunggu perusahaan Migas asing, karena dengan begitu tidak ada lagi produk BBM (premium) yang murah,"katanya.
"Inilah saat yang ditunggu perusahaan Migas asing, karena dengan begitu tidak ada lagi produk BBM (premium) yang murah,"katanya.
Adapun ketiga aspek yang
mengganggu kehidupan itu adalah aspek transportasi, jika BBM naik maka secara
otomatis pengelola angkutan akan menaikkan tarif/ongkos. Demikian halnya aspek
ekonomi, bahan-bahan kebutuhan ekonomi akan mengalami kenaikan, proses perdagangan
dapat mengalami stagnasi.
Sedangkan aspek rumah
tangga, akan banyak rumah tangga yang bertambah susah karena tidak mampu
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Hal ini bisa terjadi karena untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga tidak sebanding dengan penghasilan yang mereka
dapatkan sehari-hari.
"Kalau BBM diimbangi pendapatan kepala keluarga yang cukup, maka saya akan setuju dengan kenaikan BBM tersebut. Namun pada faktanya banyak terjadi di masyarakat kenaikan BBM tidak diiringi dengan kenaikan penghasilan setiap kepala keluarga,"kata Effendi MS Simbolon. (syahri ramadani, FE UNPAB)
"Kalau BBM diimbangi pendapatan kepala keluarga yang cukup, maka saya akan setuju dengan kenaikan BBM tersebut. Namun pada faktanya banyak terjadi di masyarakat kenaikan BBM tidak diiringi dengan kenaikan penghasilan setiap kepala keluarga,"kata Effendi MS Simbolon. (syahri ramadani, FE UNPAB)
Pemerintah kembali
menegaskan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi akan tetap
berlaku mulai 1 April 2012. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik
mengatakan, pembatasan BBM subsidi akan dilakukan secara bertahap.
Salah satu pilihan yang akan dilakukan adalah mengonversi BBM ke bahan bakar gas. ”April, kami mulai konversi secara bertahap, tidak serta-merta seluruhnya,” kata Jero Wacik, Senin (20/2/2012).
Pilihan berikutnya adalah berpindah ke bahan bakar minyak nonsubsidi, Namun, Jero Wacik mengatakan, pilihan tersebut dinilai terlalu berat bagi masyarakat. ”Muncul belakangan adalah soal pengurangan subsidi per liter, bukan menaikkan harga karena itu dilarang undang-undang,” lanjutnya.
Soal kebijakan pengurangan subsidi ini, pemerintah akan mengajukan dalam APBN Perubahan. ”Itu yang sedang disiapkan oleh Kementerian Keuangan, sedang proses dan kalau sudah selesai akan dibahas bersama Komisi VII DPR,” katanya.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo menambahkan, program pembatasan BBM subsidi akan diterapkan mulai dari instansi pemerintah terlebih dahulu. Ia mengatakan, soal aturan kendaraan instansi pemerintah menggunakan bahan bakar yang tidak disubsidi sebenarnya sudah diimbau dalam Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011 tentang penghematan energi. ”Di aturan tersebut masih diimbau, tapi sekarang diwajibkan untuk instansi pemerintah,” kata Evita.
Mobil-mobil pemerintah yang diwajibkan menggunakan BBM nonsubsidi adalah mobil instansi yang digunakan pejabat negara, belum termasuk kendaraan anggota Dewan atau para pegawai instansi pemerintah. Mobil instansi nantinya diarahkan untuk beralih ke bahan bakar gas atau menggunakan bahan bakar minyak nonsubsidi seperti Pertamax.
Sementara itu, untuk pembatasan bagi masyarakat masih belum diputuskan kepastiannya. Saat ini pemerintah masih menanti hasil kajian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.
Hasil kajian seputar program diversifikasi bahan bakar ke gas, mekanisme pembatasan konsumsi BBM subsidi, atau pengurangan subsidi per liter. ”Ini masih kami kaji, kalau dikurangi seberapa dan dampak-dampaknya,” jelasnya. (Fitri Nur Arifenie/Kontan)
Salah satu pilihan yang akan dilakukan adalah mengonversi BBM ke bahan bakar gas. ”April, kami mulai konversi secara bertahap, tidak serta-merta seluruhnya,” kata Jero Wacik, Senin (20/2/2012).
Pilihan berikutnya adalah berpindah ke bahan bakar minyak nonsubsidi, Namun, Jero Wacik mengatakan, pilihan tersebut dinilai terlalu berat bagi masyarakat. ”Muncul belakangan adalah soal pengurangan subsidi per liter, bukan menaikkan harga karena itu dilarang undang-undang,” lanjutnya.
Soal kebijakan pengurangan subsidi ini, pemerintah akan mengajukan dalam APBN Perubahan. ”Itu yang sedang disiapkan oleh Kementerian Keuangan, sedang proses dan kalau sudah selesai akan dibahas bersama Komisi VII DPR,” katanya.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo menambahkan, program pembatasan BBM subsidi akan diterapkan mulai dari instansi pemerintah terlebih dahulu. Ia mengatakan, soal aturan kendaraan instansi pemerintah menggunakan bahan bakar yang tidak disubsidi sebenarnya sudah diimbau dalam Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011 tentang penghematan energi. ”Di aturan tersebut masih diimbau, tapi sekarang diwajibkan untuk instansi pemerintah,” kata Evita.
Mobil-mobil pemerintah yang diwajibkan menggunakan BBM nonsubsidi adalah mobil instansi yang digunakan pejabat negara, belum termasuk kendaraan anggota Dewan atau para pegawai instansi pemerintah. Mobil instansi nantinya diarahkan untuk beralih ke bahan bakar gas atau menggunakan bahan bakar minyak nonsubsidi seperti Pertamax.
Sementara itu, untuk pembatasan bagi masyarakat masih belum diputuskan kepastiannya. Saat ini pemerintah masih menanti hasil kajian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.
Hasil kajian seputar program diversifikasi bahan bakar ke gas, mekanisme pembatasan konsumsi BBM subsidi, atau pengurangan subsidi per liter. ”Ini masih kami kaji, kalau dikurangi seberapa dan dampak-dampaknya,” jelasnya. (Fitri Nur Arifenie/Kontan)
Menteri
Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida Alisjahbana,
mengatakan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas untuk jangka menengah dan
jangka panjang adalah sebuah keharusan. Saat ini, opsi terkait pembatasan
maupun kenaikan harga BBM masih dibahas bersama Komisi VII DPR. "Kami melihatnya jangka menengah dan panjang,
konversi BBM itu harus. Coba lihat negara lain, mereka juga konversi. Tapi
paling utama sekarang kita lakukan untuk transportasi," kata Armida, di
kantornya, Jakarta, Selasa 21 Februari 2012.
Menurut
Armida, pilihan terkait pembatasan maupun kenaikan harga BBM adalah satu paket.
Semua opsi saling terkait satu dengan lainnya. Pilihan-pilihan itu juga harus
dikaji secara cermat karena saat ini asumsi makro sudah meleset. "Harga minyak mentah Indonesia (ICP) sudah di
atas US$110, kalau seperti itu kan APBN bagaimana,
padahal asumsinya US$90, ada sedikit penambahan," ungkapnya.
Sementara
itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, yang baru saja dilantik
mengatakan, saat ini pihaknya masih mengkaji dampak kenaikan maupun pembatasan
BBM terhadap angka inflasi. "Dampak ke inflasi jelas. Kalau harga naik jelas berdampak karena
harga-harga naik. Kami sedang mengkaji kalau kenaikan per Rp500 berapa
dampaknya," ujar Suryamin.
Sedangkan
untuk pembatasan BBM sendiri, Suryamin mengaku akan sulit untuk menghitungnya.
Hal ini terjadi karena pihaknya belum memiliki data jumlah pengguna Premium dan
Pertamax di pasaran. "Terus bagaimana kalau di konversikan," kata
dia.(np)
;; sumber :
Minggu, 04 Maret 2012
pembatasan BBM
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah kembali menegaskan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) subsidi akan tetap berlaku mulai 1 April 2012. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan, pembatasan BBM subsidi akan dilakukan secara bertahap.
Salah satu pilihan yang akan dilakukan adalah mengonversi BBM ke bahan bakar gas. ”April, kami mulai konversi secara bertahap, tidak serta-merta seluruhnya,” kata Jero Wacik, Senin (20/2/2012).
Pilihan berikutnya adalah berpindah ke bahan bakar minyak nonsubsidi, Namun, Jero Wacik mengatakan, pilihan tersebut dinilai terlalu berat bagi masyarakat. ”Muncul belakangan adalah soal pengurangan subsidi per liter, bukan menaikkan harga karena itu dilarang undang-undang,” lanjutnya.
Soal kebijakan pengurangan subsidi ini, pemerintah akan mengajukan dalam APBN Perubahan. ”Itu yang sedang disiapkan oleh Kementerian Keuangan, sedang proses dan kalau sudah selesai akan dibahas bersama Komisi VII DPR,” katanya.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo menambahkan, program pembatasan BBM subsidi akan diterapkan mulai dari instansi pemerintah terlebih dahulu. Ia mengatakan, soal aturan kendaraan instansi pemerintah menggunakan bahan bakar yang tidak disubsidi sebenarnya sudah diimbau dalam Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 2011 tentang penghematan energi. ”Di aturan tersebut masih diimbau, tapi sekarang diwajibkan untuk instansi pemerintah,” kata Evita.
Mobil-mobil pemerintah yang diwajibkan menggunakan BBM nonsubsidi adalah mobil instansi yang digunakan pejabat negara, belum termasuk kendaraan anggota Dewan atau para pegawai instansi pemerintah. Mobil instansi nantinya diarahkan untuk beralih ke bahan bakar gas atau menggunakan bahan bakar minyak nonsubsidi seperti Pertamax.
Sementara itu, untuk pembatasan bagi masyarakat masih belum diputuskan kepastiannya. Saat ini pemerintah masih menanti hasil kajian yang dilakukan oleh Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.
Hasil kajian seputar program diversifikasi bahan bakar ke gas, mekanisme pembatasan konsumsi BBM subsidi, atau pengurangan subsidi per liter. ”Ini masih kami kaji, kalau dikurangi seberapa dan dampak-dampaknya,” jelasnya. (Fitri Nur Arifenie/Kontan)
;;
sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/02/21/07263634/1.April.Pembatasan.BBM.Subsidi.secara.Bertahap
Kenaikan BBM
Kenaikan BBM yang kembali terjadi tahun
ini di Indonesia merupakan sebab adanya
pergejolakan pasar minyak dunia yang semakin membuat kondisi Indonesia sendiri
tidaklah stabil, belum lagi konflik yang terjadi antara AS dan Iran saat ini. Meskipun
belum pecahnya perang antar kedua negara tersebut, namun sudah menimbulkan
sebuah efek yang mungkin dapat menjadi efek domino di Indonesia yaitu naiknya
harga minyak mentah dunia. Dimana akhirnya pemerintah-pun kembali menaikan
harga bahan bakar mentah(BBM) yang akan di perbelakukan pada April 2012. Efek domino
yang mungkin akan timbulpun bukan hanya dari satu sektor namun dari berbagai
sektor yang dimana sektor-sektor tersebut merupakan bagian dari sebuah
perkembangan/pertumbuhan ekonomi.
Dari kenaikan BBM di perkirakan
mengakibatkan laju inflasi mencapai 3%, pernyataan tersebut di sampaikan
langsung oleh Deputi bidang statistik, Distribusi dan Jasa Badan Pusat
Statistik(BPS) Djamal mengungkapkan "Kalau naik Rp1.500 dampak langsungnya
0,9 persen. Dan dampak tidak langsungnya 1-2 kali lipat dari itu. Kalau diambil
1,5 kali itu maka jadinya 2,5-3 persen. Itu kalau diberlakukan untuk semuanya
(semua kendaraan)," paparnya di Jakarta, Kamis (01/03/2012). Pemerintah
mengklaim bahwa akan ada kompensasi berupa Bantuan Langsung Sementara
Masyarakat (BLSM) senilai Rp 25 triliun, pernyataan tersebut disampaikan langsung
oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Hatta Rajasa).
Dari kebijakan yang diambil oleh
pemerintah untuk menaikan harga BBM, banyak tokoh di kepemerintahan, mahasiswa,
maupun elemen-elemen masyarakat lainnya yang menilai bahwasanya keputusan
tersebut bukanlah kebijakan yang baik. Karena, hanya akan menimbulkan suatu
permasalahan yang baru, bukanlah menyelesaikan masalah.
::
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)